Ajaran Dharma...


Om Awignamastu Namah Sidham,
Om Swastiastu...

Di dalam hidup ini kita biasanya sering melakukan tindakan yang diluar kontrol diri kita sehingga kadang-kadang sampai lewat batas. Banyak diantara kita yang sering berlaku egois dan mau menang sendiri tanpa melihat kondisi dan keadaan sekeliling kita, sehingga sering tingkah laku kita diluar jalur-jalur kebaikan yang biasa disebut dharma.

Di dalam Agama Hindu ada dua Ajaran yang sangat sederhana namun memiliki makna yang sangat mendalam dan saya sendiri sangat menyukainya (sampai sekarang masih berusaha untuk menerapkannya). Dua Ajaran tersebut diantaranya Tatwamasi dan Tri Kaya Parisudha.

Tatwamasi itu sendiri kalo tidak salah memiliki arti "Engaku adalah Aku" (saya ngak tahu secara pastinya diambil dari bahasa apa, tapi itu point yang saya sempat baca-baca di beberapa buku). Sesuai dengan ajaran itu, kita diajarkan untuk berusaha menghargai orang lain. Kita belajar menempatkan diri seperti lawan yang kita maksudkan. Saya sendiri ambil istilah (dikutip dari sebuah seminar) "menyatukan sudut pandang". Kalau sudut pandang sudah sama, maka kemungkinan terjadinya konflik itu tidak ada. Contoh nyatanya seperti disaat kita ingin menyakiti seseorang, coba kita bayangkan seolah-olah kita yang menjadi orang tersebut atau berada pada posisinya. Bayangkan perasaan dan rasa sakit yang akan kita terima (jadi cukup simple kan --menurut saya sih--).

Jadi dari ajaran ini kita diharapkan bisa belajar untuk saling mengerti dan memahami antara satu sama lainnya dalam hidup kita sehari-hari. Untuk bisa saling mengerti dan memahami inilah yang paling sulit kita lakukan karena kita biasanya masih memiliki ego yang selalu menghinggapi diri kita.

Selain itu ajaran seperti Tri Kaya Parisudha juga tidak kalah pentingnya. Ajaran ini memiliki arti tiga perilaku yang baik diantaranya berfikir, berkata-kata dan berbuat yang baik. Segala perilaku itu biasanya dimulai dari pikiran, jadi dengan memahami ajaran ini kita mulai melatih pikiran kita selalu berfikir positif dan tidak mencari-cari kesalahan atau hal-hal yang tidak baik.

Dengan berfikir yang baik dan positif, kita diharapkan akan bisa melihat kebenaran yang sebenarnya tanpa mencari kesalahan pihak lain untuk mendapatkan kebenaran itu. Setelah itu dilanjutkan dengan berkata-kata yang baik.

Dari ajaran ini kita diharapkan untuk selalu menjaga perkataan, jangan sampai dari perkataan yang kita ucapkan bisa menimbulkan sakit hati, amarah dan perasaan dendam. Lidah dan perkataan itu ibaratnya pisau bermata dua yang bisa berguna untuk kebaikan dan juga bisa mencelakai diri kita sendiri. Untuk itu akan sangat baik kalo kita bisa menjaga ucapan kita agar tidak sampai mencelakai diri kita sendiri apalagi sampai mencelakai orang lain.

Selanjutnya dalam ajaran tersebut mengajarkan kita untuk menjaga sikap dan tingkah laku atau perbuatan. Kita diharapkan mampu selalu berbuat baik pada diri kita dan lingkungan sekitar baik itu manusia, hewan serta tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian keseimbangan alam dan kedamaian akan dapat tercipta secara tidak langsung.

Dengan hanya mengamalkan ajaran-ajaran itu dengan benar, niscaya kedamaian dunia dan akhirat akan bisa kita peroleh. Yang perlu dipahami dalam ajaran ini adalah nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalamnya. Jadi seutuhnya nilai-nilai ajaran ini tidak diperuntukkan bagi umat Agama Hindu saja melainkan seluruh umat manusia agar selalu dapat hidup berdampingan dan selalu menjaga keseimbangan alam semesta dalam kehidupan ini.

Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan tidak hanya bagi saya sendiri, tapi juga bagi orang-orang yang membacanya. Saya hanya manusia biasa yang masih belum mampu mengamalkan ajaran tersebut secara sempurna, namun saya ingin berbagi pemahaman dengan orang lain dan semoga pemahaman ini bisa berkenan.....


Salam hangat.....
Om Shanti, shanti, shanti Om.....

iKetut