TUHANMU ADALAH TUHANKU

Begitu banyak perdebatan dan permasalahan yang timbul di dalam negeri ini. Hal ini banyak disebabkan karena perbedaan-perbedaan yang sangat sepele (menurut saya) seperti perbedaan suku dan agama (keyakinan). Bahkan banyak yang sampai bentrok hingga saling bunuh untuk membela keyakinan mereka ataupun Tuhan yang mereka yakini. Di forum-forum juga sering kita lihat orang-orang pada berdebat soal agama dan keyakinan yang mereka anggap paling benar, sedangkan yang lainnya salah dan orang lain harus juga mengikuti apa yang mereka yakini.

Hal ini terkadang saya sendiri bingung memikirkan hal itu karena melihat mereka yang berdebat ataupun bertikai. Apa dan siapakah sebenarnya yang mereka bela ?? Agama ataukah Tuhan yang mereka yakini ?? Sedangkan mereka sendiri tidak tahu apa dan siapakah Tuhan itu yang sebenarnya. Mereka hanya memperoleh pengetahuan tentang Tuhan itu dari Kitab-kitab suci yang hanya memberikan tuntunan tentang jalan menuju Tuhan itu sendiri. Untuk dapat mengerti dan memahami tuntunan itu sendiri sebenarnya tidaklah mudah, karena memerlukan kesadaran, kebijaksanaan dan kerendahan hati yang amat sangat tinggi. Sedangkan hal itu sangat sulit untuk dicapai bahkan oleh orang-orang yang sudah kita anggap orang suci. Orang yang masih memiliki sifat tamak, egois dan pemarah tidak akan pernah bisa mengerti maksud dari tuntunan yang dimaksudkan dengan benar. Hal inilah yang banyak kita lihat pada saat ini. Banyak orang yang masih memiliki sifat tamak, egois ataupun pemarah selanjutnya belajar agama dan mereka belum bisa menghilangkan sifat-sifat tersebut. Setelah selesai belajar, mereka langsung mencoba mengajarkan apa yang diperoleh kepada orang lain dan ingin agar apa yang mereka pelajari bisa diikuti oleh orang lain. Hal inilah yang salah, karena bisa mengaburkan maksud dan tujuan tuntunan yang sebenarnya. Kadangkala orang-orang seperti ini bisa menjadi orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan mencari pembenaran atas hal-hal salah yang mereka lakukan serta mengatakan atas dasar tuntunan kitab suci.

Jadi menurut saya, yang paling baik untuk memulai mempelajari tuntunan kita suci (agama) adalah terlebih dahulu kita harus belajar merendahkan dan membuka hati, hilangkan ego dan sifat ke-aku-an yang masih ada di dalam diri kita. Setelah bisa melakukan hal itu, baru kita mulai mencari tuntunan untuk mencari dan mengenal jalan Tuhan. Tentulah dengan demikian segala perbedaan yang ada malah akan menjadi hiasan yang memperindah jalan yang kita tempuh untuk menemukan TUHAN.

Dari sanalah saya sendiri mulai mendapat kesadaran bahwa Tuhan yang dipuja oleh setiap orang, setiap umat (dari agama/keyakinan apapun) adalah juga Tuhan yang saya puja. Saya tidak mungkin menduakan ataupun memuja banyak TUHAN karena beliau itu hanya satu. TUHAN itu ada dimana-mana, memenuhi semua tempat, ada di setiap benda ataupun setiap mahluk yang ada di alam semesta ini (tidak hanya di bumi). Tuhan itu seperti air yang selalu memberikan kesegaran dan bisa berwujud seperti apa saja sesuai tempat beliau berada. Tuhan bisa menjadi cahaya yang memberikan terang kepada seluruh umat manusia dan mahluk di alam semesta dan bahkan Tuhan juga bisa menghancurkan segala hal bahkan alam semesta beserta seluruh isinya.

Dari pemahaman itulah saya mengatakan bahwa "TUHANMU ADALAH TUHANKU, walaupun kau menganggap TUHANKU BUKANLAH TUHANMU". Semua perbedaan menjadi langsung langsung hilang karena saya menganggap semua manusia adalah sama dan mereka adalah mahluk ciptaan TUHAN, bahkan TUHAN juga ada di dalam diri mereka (TUHAN yang membuat mereka menjadi mahluk yang hidup ataupun benda yang mati di muka bumi ini). Dari sana pula saya terus belajar untuk mencintai semua manusia dan seluruh ciptaan TUHAN lainnya. Tetapi saya tidak pernah menyukai pikiran dan perbuatan salah yang mereka lakukan...

Kitab Suci dari suatu Agama atau keyakinan hanyalah ajaran yang memberikan kita tuntunan, tentunya bisa saja membuat orang yang membacanya salah dalam mengartikan maksud yang sebenarnya. Jadi didalam mempelajarinya, kita harus lebih berhati-hati dan lebih bijaksana di dalam menafsirkan maksud yang tersirat di dalamnya agar tidak salah jalan.

Semoga kita semua selalu dalam damai....

No comments: